Asal - Usul Songket
Songket adalah
jenis kain tenunan
tradisional rumpun Melayu di Indonesia, Malaysia,
dan Brunei.
Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan
tangan dengan benang emas dan perak dan pada
umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun
berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang. Songket pada umumnya
berkembang dalam budaya rumpun Melayu di Sumatra,
seperti Songket Palembang dan Songket Minangkabau.
Di luar Sumatra, kain songket juga dihasilkan oleh daerah-daerah seperti Bali,
Lombok, Sambas, Sumba, Makassar, dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Masyarakat Palembang dulu sebelum Perang Dunia II membuat kain songket yang
asli dengan benang emas murni dengan benang emas 14 karat. Itu
sebabnya ketika kain sutera dasar kainnya menjadi lapuk karena usianya yang
cukup kuno, maka benang-benang emas ditarik dari kain yang sudah lapuk tersebut
lalu menenunya kembali pada sutera yang baru. Karena kain songket dengan
kualitas yang terkenal tersebut, yang disebut dengan benang emas cap jantung ,
maka tenunan songket asli disebut songket jantung atau songket cabutan. Karena
cabutan dari benang yang sudah lama.
Secara umum, nilai filosofis ketatanegaraan, politik, dan pertahanan itu, tergambar lewat rangkaian motif yang terdapat di songket. Hingga kini-meski telah ada perubahan, baik akibat modifikasi maupun ketidaktahuan-rangkaian detail itu masih dipakai. Ibaratnya, “kerangka” detail motif itu telah menjadi pakem pada songket. Secara garis besar, motif dalam songket terdiri atas kembang tengah sebagai motif inti, kembang ini kemudian- secara berturut-turut dari lingkar terdalam hingga terluar, dikelilingi ombak, umpak bongkot atau pangkal, tawur, pengapit, umpak ujang,dan tretes. Motif yang mengelilingi kembang tengah ini memiliki filosofi yang dapat memberikan bagaimana sifat, kondisi, dan kebijakan negara dalam bidang tatanegara, politik, dan pertahanan.
Secara umum, nilai filosofis ketatanegaraan, politik, dan pertahanan itu, tergambar lewat rangkaian motif yang terdapat di songket. Hingga kini-meski telah ada perubahan, baik akibat modifikasi maupun ketidaktahuan-rangkaian detail itu masih dipakai. Ibaratnya, “kerangka” detail motif itu telah menjadi pakem pada songket. Secara garis besar, motif dalam songket terdiri atas kembang tengah sebagai motif inti, kembang ini kemudian- secara berturut-turut dari lingkar terdalam hingga terluar, dikelilingi ombak, umpak bongkot atau pangkal, tawur, pengapit, umpak ujang,dan tretes. Motif yang mengelilingi kembang tengah ini memiliki filosofi yang dapat memberikan bagaimana sifat, kondisi, dan kebijakan negara dalam bidang tatanegara, politik, dan pertahanan.
Tradisional
Biasa
digunakan pada acara adat maupun pelengkap diacara,misalnya pernikahan,upacara
adat,nikahan,dan lainya.
Modern
Biasanya
dibuat dengan ragam pattern
motif-motif yang terinspirasi dari karya seni lokal yang bernilai tinggi.
mengikuti trend fesyen terbaru termasuk bagian dari nilai guna fungsi tekstil
modern.
Kontemporer
Penggunaan
songket sebagai busana tradisional semakin berkurang. Akan tetapi dengan
berbagai kreasi dan inovasi kini generasi muda merasa nyaman.kreatifitas para
desainer muda ini melahirkan banyak
desain yg sangat elegan