Materi Kebugaran Jasmani Penjasorkes
Yuk, mari belajar tentang kebugaran jasmani. Disini saya akan memberi kamu materi Kebugaran Jasmani nih, buat yang lagi ngerjain tugas maupun yang belum tau.
Kebugaran Jasmani
Banyak dari kita mengetahui dan
sering mendengar tentang istilah kebugaran jasmani. Tetapi banyak juga dari
kita yang tidak tahu apa sebenarnya hakikat dari kebugaran jasmani itu sendiri.
Hakikat dari kebugaran jasmani adalah hal yang dibutuhkan tubuh agar mencapai
tubuh yang bugar. Misalnya ketika mata mengantuk, maka kita berhak untuk
mengistirahatkan tubuh terlebih dahulu.
Kebugaran jasmani menurut
organisasi kesehatan di seluruh dunia diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1.
Sehat – adalah fisik dan mental tubuh terbebas dari segala
penyakit.
2. Bugar –
adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari
secara maksimal, dan masih mempunyai cadangan energi tanpa mengalami kelelahan
yag berlebihan.
Penggambaran tingkat kesehatan
sesorang tidak hanya menjadi fungsi dari kebugaran jasmani, namun kebugaran
jasmani juga memiliki fungsi untuk mengukur seseorang untuk melakukan kegiatan
setiap harinya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kebugaran jasmani,
yaitu:
1.
Fisik – memiliki hubungan dengan otot, tulang, dan bagian
lemak.
2.
Fungsi Organ – memiliki hubungan dengan keefektifan kerja sistem
jantung, pembuluh darah dan paru-paru atau sistem pernafasan.
3. Respon Otot –
memiliki hubungan dengan kecepatan, kelenturan, kelemahan, dan kekuatan otot.
Kebugaran
jasmani yang dibutuhkan oleh setiap orang tentu berbeda-beda. Hal ini
dikarenakan aktivitas semua orang tidak sama maka kebugaran jasmani akan
bergantung pada sifat tantangan fisik yang dihadapi. Ada beberapa komponen
penyusun dari kebugaran jasmani yang perlu Anda ketahui. Berikut ini adalah 10
komponen kebugaran jasmani berikut dengan penjelasannya secara singkat disertai
dengan bentuk latihan yang diperlukan.
1. Kekuatan (Streght)
Kekuatan adalah kemampuan otot
ketika digunakan untuk menerima beban sewaktu melakukan aktivitas atau
melakukan kerja. Kekuatan otot , baik otot lengan ataupun otot kaki, dapat diperoleh
dari latihan yang kontinyu dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Latihan
angkat beban dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. Jika beban
yang Anda gunakan tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja. Berikut adalah
contoh latihan dari latihan untuk meningkatkan kekuatan atau latihan strength:
a.
Squat jump – latihan ini dapat menambah kekuatan otot tungkai dan
otot perut Anda.
b.
Push up – latihan ini dapat menambah kekuatan otot lengan.
c.
Sit up – selain dapat mengecilkan perut, latihan ini juga
dapat membuat otot perut Anda menjadi semakin kuat.
d.
Angkat beban – latihan ini digunakan untuk melatih kekuatan otot
lengan. Lakukan latihan tersebut dengan frekuensi sedikit saja.
e. Back up –
sama halnya seperti sit up, back up dapat membantu meningkatkan kekuatan otot
perut Anda.
2. Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan
seseorang dalam menggunakan sistem jantung, paru-paru atau sistem pernapasan,
dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja
secara terus menerus dan tidak pernah berhenti. Berkebalikan dengan latihan
kekuatan, daya tahan dapat dilatih dengan beban yang
tidak
terlalu berat, namun dengan frekuensi yang lama dan dalam durasi waktu yang
lama pula.
Contoh latihan untuk kebugaran
jasmani bagian daya tahan antara lain adalah lari minimal 2 km, lari minimal 12
menit, lari multistage, angkat beban dengan berat yang ringan namun pengulangan
dan jumlahnya diperbanyak serta lari naik turun bukit atau tanjakan dan
turunan.
3. Daya Otot (Muscular Power)
Pengertian dari daya otot
adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan maksimum yang dikeluarkan
dalam waktu yang sangat singkat. Selain itu, hal ini dapat juga dihubungkan
dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan sebuah energi. Daya otot dapat
juga disebut daya ledak otot atau dalam bahasaIinggrisnya adalah explosive
power.
Latihan yang dapat menambah
daya otot contohnya antara lain adalah:
a.
vertical jump atau gerakan meloncat ke atas, dapat melatih daya ledak otot tungkai.
b.
front jump atau gerakan meloncat ke depan, dapat juga melatih daya ledak otot
tungkai.
c. side jump atau gerakan
meloncat ke samping, melatih explosive power dari otot tungkai.
4. Kecepatan (Speed)
Kecepatan atau biasa juga
disebut speed merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara
kontinyu atau terus menerus dalam bentuk yang sama dengan waktu yang pendek
atau relatif singkat. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga lari pendek
100 meter dan lari pendek 200 meter.
5. Daya Lentur (Flexibility)
Daya lentur atau sering disebut
dengan flexibility adalah tingkat penyesuaian seseorang pada segala aktifitas
kerja secara efektif dan efisiens
dengan
cara penguluran tubuh yang baik. Jika seseorang memiliki kelenturan yang baik,
maka orang tersebut akan dapat terhindar dari cidera. Cidera bukan hanya
dialami oleh seseorang yang berolahraga saja, tetapi juga dapat terjadi pada
semua orang yang melakukan aktivitas fisik secara tiba-tiba. Misalnya saja
mengambil gelas yang akan jatuh, jika orang itu lentur maka kecepatan dan
ketepatan mengambil gelas tersebut tidak akan menimbulkan cidera. Contoh
latihan atau olahraga untuk meningkatkan daya
lentur antara lain adalah yoga,
senam dan renang.
6. Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan
seseorang merubah posisi pada area tertentu. Misalnya saja bergerak dari depan
ke belakang lalu kembali ke depan, selain itu dari kiri ke kanan atau dari
samping ke depan, hingga dari kiri ke tengah kemudian ke depan dan sebagainya.
Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan adalah olahraga bulu tangkis.
Atlet bulutangkis dituntut untuk dapat mengambil shuttlecock di manapun yang
lawan arahkan asal masih masuk dalam garis lapangan. Sehingga atlet bulutangkis
selain dituntut untuk memiliki teknik yang baik, kelincahan juga merupakan
salah satu faktor yang paling penting.
7. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan
seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda dan mampu
mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh dengan baik.Contoh latihan dari komponen
kebugaran jasmani bagian koordinasi adalah memantulkan bola tenis ke tembok
dengan tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri begitu juga
sebaliknya.
8. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan
kemampuan seseorang mengendalikan tubuh sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan
dapat dimunculkan dengan baik dan benar. Senam merupakan salah satu cabang
olahraga yang sangan mengandalkan balance atau keseimbangan ini. Contoh latihan
untuk meningkatkan keseimbangan antrala lain adalah berjalan di atas balok kayu
selebar 10 cm yang memiliki ukuran panjang 10 meter, berdiri dengan satu kaki
jinjit atau juga dengan sikap lilin.
9.
Ketepatan (Accuracy)
Ketepatan adalah kemampuan
seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas tubuh terhadap suatu sasaran.
Beberapa contoh olahraga yang membutuhkan keakuratan ini adalah memanah,
bowling, sepak bola dan basket. Sepak bola membutuhkan ketepatan ketika
menendang bola ke gawang lawan, begitu pun dengan bowling dan memanah yang
memiliki target sasaran. Sedangkan bola basket membutuhkan ketepatan ketika
memasukkan bola ke ring lawan. Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan
antara lain adalah:
a.
melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran atau diberi
tanda terlebih dahulu.
b.
untuk lebih spesifik, langsung saja melatih ketepatan dengan memasukkan bola ke
ring lawan untuk olahraga bola basket.
c. untuk sepak bola dengan
latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang agar keakuratan
lebih dapat diperhitungkan dan memiliki tantangan.
10. Reaksi (Reaction)
Reaksi
adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak dan menanggapi rangsangan
yang ditangkap oleh indera. Salah satu latihan yang dapat meningkatkan reaksi
adalah olahraga tangkap bola.