Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Dari Tahun 2015-2019
Pelemahan rupiah tahun 2015
Nilai kurs:
- 2 Januari : Rp 12.536 per dolar AS
- 29
September :Rp 14.802 per dolar AS (-18,06%)
- 31
Desember :Rp 13.726 per dolar AS (-10,58%)
Penyebab:
- Kelanjutan
krisis berkepanjangan di Yunani
- Pemulihan
ekonomi AS
- Penghentian quantitative easing di AS
- Dinamika
politik di masa transisi pemerintahan
Kebijakan:
Pemerintah meluncurkan 8 Paket Kebijakan Ekonomi yang mencakup berbagai aspek yang
luas, terbit dalam kurun Oktober sampai Desember. Paket kebijakan yang
membidik nilai rupiah diterapkan melalui Bank Indonesia:
- Intervensi
di pasar forward
- Pengendalian
likuiditas rupiah dengan menerbitkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia
(SDBI) 3 bulan dan Reverse Repo SBN dengan tenor 2 minggu.
- Pengelolaan
penawaran dan permintaan valuta asing (valas): penerbitan Surat Berharga
Bank Indonesia (SBBI) Valas; pengurangan pajak bunga deposito bagi
eksportir yang menyimpan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di perbankan Indonesia
dan penurunan holding
period SBI dari 1 bulan menjadi 1 minggu,
Catatan Penting:
- Subsidi BBM dihapus pada Januari 2015.
- Kenaikan harga BBM pada Maret 2015.
- Penurunan harga BBM pada 5 Januari 2016.
Penguatan rupiah tahun 2016
Nilai kurs:
- 1 Januari : Rp 13.830 per dolar AS
- 24 Juni :
Rp 13.390 per dolar AS
- 15 Juni : Rp 13.384 per dolar AS
Penyebab:
·
membaiknya harga sejumlah komoditas seperti batubara dan
nikel
·
Program pengampunan pajak atau amnesti pajak
·
keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa, serta terpilihnya
Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
·
kesuksesan program amnesti pajak RI
Dampaknya
·
penurunan suku bunga acuan
oleh BI sebesar 25 basis poin
·
harga baku impor menurun sehinggga
berdampak pada daya saing produk
dan biaya produksi
Pelemahan rupiah tahun 2017
Nilai kurs:
- Januari : Rp 13.300 per dolar AS
- Juli : Rp 13.342 per dolar AS
- Desember : Rp 13.546 per dolar AS
Penyebab:
·
pelemahan ekonomi China yang mempengaruhi nilai
ekspor
·
masuknya Bitcoin yang mulai masuk future
exchange.
·
rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral
Amerika The Fed.
Dampak:
·
inflasi melambung
tinggi
·
berkurangnya orderan
para eksportir
·
defisit neraca
perdaganganan
·
PHK massal
·
Adanya penggunaan
bitcoin
Pelemahan rupiah tahun 2018
Nilai kurs:
- 2 Januari : Rp 13.610
per dolar AS
- 5 September : Rp 15.002
per dolar AS (-10,22%)
Penyebab:
- Defisit neraca berjalan
- Eskalasi perang dagang AS-China
- Krisis pasar berkembang (Turki, Iran, Argetina, dan Afrika Selatan)
- Ekonomi AS menguat
Kebijakan pemerintah:
- Memperbaiki defisit dengan kebijakan biodiesel 20% (B20)
- Penerapan PPh impor terhadap 1.147 pos tarif
- Insentif bagi eksportir
Dampak:
·
harga bahan pangan yang naik, terutama barang impor.
·
bunga kredit akan semakin mahal seiring Bank Indonesia yang
menaikkan suku bunga acuan
·
biaya produksi dan beban utang luar negeri semakin meningkat.
·
Meningkatkan tingkat pengangguran karna adanya PHK besar-besaran
Penguatan rupiah tahun 2019
Nilai kurs:
- 1 Januari : Rp 14.270 per dolar AS
- 1 Juli : Rp 14.202 per dolar AS
- 31 Desember : Rp 13.865 per dolar AS
Penyebab:
·
perlambatan pertumbuhan ekonomi di Amerika,
Eropa dan Cina.
·
penerimaan APBN 2018 yang melewati target,
menurunnya defisit fiskal, inflasi yang terjaga rendah, serta pertumbuhan yang
lebih tinggi daripada tahun lalu di tengah berbagai gejolak yang terjadi.
·
aliran modal masuk ke Indonesia dan membuat
rupiah terus menguat
Dampak:
·
menurunnya suku bunga acuan oleh BI
·
mengurangi biaya produksi
·
meningkatkan daya saing produk local